Hidup dari Kupas Bawang Demi Sekolahkan Anak
Jombang, (afederasi.com) – Seorang ibu tangguh di Jombang menunjukkan tekad baja, memastikan pendidikan anaknya tak terputus meski hidup dalam serba kekurangan.
Sumarni (53), warga Dusun Wringinjejer, Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, harus berjuang sendiri menopang keluarga sejak ditinggal suami tiga tahun lalu.
Keseharian Sumarni diisi dengan bekerja sebagai buruh kupas bawang merah dan mengumpulkan bulu ayam. Ia tinggal bersama putri semata wayangnya yang masih duduk di bangku MTs dan ibunya yang telah lanjut usia, dalam rumah sederhana yang belum sepenuhnya jadi.
Untuk menghidupi keluarga, Sumarni ini, mengandalkan pekerjaan hariannya. Setiap hari, ia mengambil sekitar 20 kilogram bawang merah dari desa tetangga untuk dikupas di rumah. Upah yang diterima hanya Rp1.800 per kilogram, dan baru dibayar setiap dua minggu sekali.
"Kalau setiap hari ya kupas bawang terus, upahnya nanti dibayar dua minggu sekali," ujar Sumarni, Senin (1/12/2025).
Tanpa kendaraan bermotor, ia mengandalkan sepeda pancal atau berjalan kaki untuk mobilitasnya. Mimpi memiliki motor terpaksa dipendam. Setiap rupiah yang berhasil dihemat, diprioritaskan untuk biaya sekolah putrinya.
"Kalau ada uang, ya untuk keperluan sekolah dulu. Motor masih impian," tegasnya.
Nasib makin berat karena bantuan sosial (bansos) yang sebelumnya diterima, terputus sejak September 2025. Sumarni menduga namanya terhapus akibat kesalahan input data yang menyebutkan ia pindah ke kecamatan lain. "Yang awal-awal dapat, tapi September dan November tidak cair," keluhnya.
Meski demikian, semangatnya tak surut. Rutinitas dimulai sebelum subuh: memasak, mencuci, menyiapkan keperluan anak, lalu bekerja sambil menjaga sang ibu. Di balik segala kesulitan, tekadnya satu: pendidikan anak harus jalan terus.
"Yang penting anak bisa sekolah terus, biar pintar. Kalau ada uang, ya buat sekolah dulu," pungkas Sumarni dengan penuh keyakinan.
Kisah perjuangan Sumarni menjadi inspirasi tentang ketangguhan seorang ibu dan pentingnya pendidikan anak, yang tak boleh padam oleh keterbatasan ekonomi. (san)
What's Your Reaction?


