Kisah Sukses Perajin Diorama 3D Asal Jombang Ekspor ke Mancanegara

01 Dec 2025 - 19:20
Kisah Sukses Perajin Diorama 3D Asal Jombang Ekspor ke Mancanegara
Catra Hermawan (38) saat membuat diorama saat ditemui di rumahnya, Senin (01/12/2025).(Foto:Santoso/afederasi.com)

Jombang, (afederasi.com) – Dari sebuah rumah produksi sederhana di Dusun Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Jombang, karya seni bernilai tinggi lahir dari tangan kreatif Catra Hermawan (38).

Usaha kerajinan diorama 3D miliknya yang bernama Padhang Jingglang, tak hanya menyita perhatian pasar lokal, tetapi juga telah menembus pasar internasional.

Berawal dari kecemasan saat pandemi Covid-19 yang mengancam statusnya sebagai karyawan, Catra justru menemukan peluang emas. Ia mengubah hobi lama dan memanfaatkan limbah di sekitarnya menjadi karya seni bernilai jual tinggi.

“Saya lihat limbah-limbah di sungai kok banyak. Daripada nggak berguna, coba saya olah. Akhirnya jadi karya seperti ini,” ujar Catra saat ditemui di rumah produksinya, Senin (01/12/2025).

Bahan baku utama karya Catra adalah barang-barang sisa yang kerap diabaikan. Stereofoam bekas kulkas dan televisi, gabus, kertas karton, hingga stik es krim ia sulap menjadi miniatur kapal, diorama 3D bertema sejarah, kaligrafi, dan lampion yang menakjubkan.

Proses kreatifnya dimulai dengan riset referensi, seringkali dari media sosial. Banyak pelanggan yang memesan tema-tema spesifik seperti era Majapahit atau medieval Eropa. 

Untuk pasar ekspor, ia harus memperhatikan ketentuan bahan yang tidak mudah terbakar dan bebas bahan kimia tertentu, seperti resin yang kerap ditolak bea cukai.

“Pengerjaan paling cepat 10 hari. Tapi untuk yang detail tinggi, pernah sampai tiga tahun baru selesai,” jelasnya.

Saat ini, tantangan terbesarnya adalah ketersediaan bahan baku. Limbah stereofoam yang dulu melimpah kini semakin langka, memaksanya membeli dari warga. Namun, permintaan justru terus melonjak.

Karyanya digunakan untuk berbagai keperluan: pajangan rumah, media edukasi, marketing properti, hingga set film. “Ada proyek film dari luar negeri yang pakai karya saya juga,” tambah Catra dengan bangga.

Dari segi harga, karya ukuran kecil dibanderol mulai Rp200 ribu, sedangkan yang berukuran besar dan kompleks bisa mencapai Rp5-10 juta. Pendapatannya pun sangat variatif.

“Yang paling ramai bisa dapat Rp20-25 juta per bulan. Kalau dapat order luar negeri, bisa tembus Rp80 juta,” ungkapnya.

Kisah sukses Catra Hermawan membuktikan bahwa dengan kreativitas dan ketekunan, peluang bisnis besar bisa dimulai dari hal sederhana di sekitar kita. Dari Jombang, karyanya telah menginspirasi banyak orang dan mengharumkan nama Indonesia di kancah global.(san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow