Gibran Rakabuming Raka Diberi Julukan 'Nepo Baby' oleh Al Jazeera
Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menjadi sorotan media asing Al Jazeera yang memberikannya julukan "nepo baby."
Jakarta, (afederasi.com) - Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menjadi sorotan media asing Al Jazeera yang memberikannya julukan "nepo baby." Dalam artikel berjudul “Indonesian leader’s son brushes off ‘nepo baby’ tag in feted debate showing,” media tersebut menyebut bahwa Gibran adalah kandidat cawapres paling kontroversial dalam sejarah politik Indonesia.
Gibran Rakabuming Raka dijuluki "nepo baby," yang merupakan singkatan dari nepotism baby atau bayi nepotisme. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan orang yang dianggap sukses berkat bantuan nama orang tua atau keluarganya. Fenomena nepo baby tidak hanya terjadi dalam dunia politik, namun juga merambah ke industri hiburan.
Istilah nepo baby tidak hanya melekat dalam dunia politik, melainkan juga dalam dunia hiburan. Anak-anak selebriti sering disematkan julukan ini ketika meraih kesuksesan berkat nama besar orang tua mereka. Dalam industri hiburan, orang tua yang sudah mapan tidak hanya memberikan nama, tetapi juga membantu anak-anak mereka membangun koneksi dan mencapai kesuksesan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Inggris Collins, nepo adalah singkatan dari nepotisme, yang merujuk pada penggunaan kekuasaan secara tidak adil untuk mendapatkan pekerjaan atau keuntungan bagi keluarga atau teman. Dalam konteks Gibran, julukan "nepo baby" mencerminkan persepsi bahwa keberhasilannya dalam karier politik berkaitan dengan posisi ayahnya.
Media Al Jazeera berbasis di Qatar memberikan sorotan terhadap Gibran Rakabuming Raka, membahas secara kontroversial bagaimana ia berhasil menjadi calon wakil presiden. Mereka mengulas statusnya sebagai anak orang nomor satu di Indonesia dan perubahan batas usia capres-cawapres yang diterapkan oleh Mahkamah Konstitusi. Al Jazeera juga membahas dugaan praktik politik dinasti, mengingat ayah Gibran telah memimpin Indonesia selama dua periode.
Dalam artikelnya, Al Jazeera memberikan penghargaan terhadap penampilan Gibran dalam debat cawapres pertama. Meskipun dianggap kontroversial, Gibran dinilai berhasil mematahkan anggapan negatif terhadapnya. Beberapa pengamat politik yang diwawancarai oleh Al Jazeera bahkan menyebut bahwa Gibran tampil sangat siap, memperlihatkan pemahaman yang mendalam terkait isu-isu ekonomi, melebihi dua lawannya yang lebih senior.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?