Dugaan Distribusi BBM Ilegal Mengemuka, Polres Tulungagung Periksa Lima Saksi

03 Dec 2025 - 16:29
Dugaan Distribusi BBM Ilegal Mengemuka, Polres Tulungagung Periksa Lima Saksi
Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana, ketika dikonfirmasi awak media (rizky/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) – Dugaan praktik distribusi bahan bakar minyak (BBM) ilegal di Kabupaten Tulungagung makin menguat setelah kecelakaan tunggal truk tangki yang membawa muatan mencurigakan.

Polres Tulungagung kini memperluas penyelidikan dengan memeriksa lima saksi yang diduga mengetahui rantai distribusi BBM tersebut, termasuk pihak perusahaan yang terlibat dalam proses pemesanan dan pengiriman.

Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana, menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan bertahap sejak Selasa (2/12/2025). Dua saksi pertama yang dimintai keterangan adalah sopir truk dan pihak administrasi yang mengurus dokumen permintaan DO.

Pemeriksaan kemudian berlanjut ke perwakilan PT LBB Surabaya, selaku pihak yang menjual BBM, serta PT KSE Tulungagung, pihak yang memesan bahan bakar tersebut. Pemilik kendaraan truk tangki juga turut diperiksa.

“Total ada lima saksi yang sudah kami mintai keterangan,” kata Ryo, Rabu (3/12/2025). Namun demikian, ia belum dapat membeberkan perkembangan hasil pemeriksaan dengan alasan penyelidikan masih berjalan.

Sopir truk tangki yang sebelumnya sempat tidak berada di lokasi saat kecelakaan terjadi, menurut polisi, ditemukan oleh warga dalam kondisi cedera dan langsung dibawa ke sangkal putung. Sopir berinisial R, warga Kedungwaru berusia 55 tahun, mengalami dislokasi sendi akibat insiden tersebut.

Terkait kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus ini, Ryo menegaskan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel BBM yang dibawa truk tersebut. Sampel itu telah dikirim ke Laboratorium Lemigas ESDM Jakarta serta Laboratorium ITS Surabaya.

“Hasil laboratorium membutuhkan minimal sepuluh hari kerja. Kami masih menunggu untuk memastikan jenis BBM yang diangkut,” ujarnya.

Dari informasi sementara, PT KSE Tulungagung disebut memesan solar industri melalui PT LBB. Namun polisi belum memastikan apakah produk yang dikirim sesuai dengan spesifikasi resmi atau justru diduga merupakan BBM subsidi yang dialihkan ke sektor industri.

“Kami perlu menunggu klarifikasi lengkap dari PT LBB,” tambah Ryo. Ia menegaskan penanganan kasus ini akan dilakukan secara transparan dan tidak menutup kemungkinan penyidik akan melakukan penelusuran hingga ke Jombang.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP M. Taufik Nabila mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menindak sopir truk dengan tilang. Selain karena kecelakaan tunggal, kendaraan tersebut juga kedapatan menggunakan pelat nomor yang tidak sesuai dengan data STNK.

“Truk mati saat menanjak di jalur Widodaren JLS, kemudian mundur dan terperosok ke parit hingga terguling. Kami sudah melakukan tindakan tilang terhadap sopir,” jelasnya.

Polisi kini menghadapi tuntutan publik untuk membongkar tuntas dugaan penyalahgunaan BBM subsidi yang kerap terjadi melalui modus pengiriman antarperusahaan. Kasus truk tangki terguling ini menjadi pintu awal untuk mengungkap apakah ada jaringan distribusi ilegal yang memanfaatkan celah pengawasan di daerah.(riz/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow