Cuaca Ekstrem. Disnak Jombang Himbau Jaga Kesehatan Hewan Ternak

14 Oct 2025 - 14:13
Cuaca Ekstrem. Disnak Jombang Himbau  Jaga Kesehatan Hewan Ternak
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang Moh Saleh saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/10/2025). (Foto:Santoso/afederasi.com)

Jombang, (afederasi.com) – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Jombang tidak hanya mengancam kesehatan hewan ternak, tetapi telah berdampak langsung pada penurunan produksi telur yang signifikan. 

Dinas Peternakan (Disnak) setempat mengimbau kewaspadaan tinggi terhadap wabah penyakit, sementara para peternak mulai merasakan dampak kerugian ekonomi.

Berdasarkan pantauan afederasi.com, salah satu peternak ayam petelur di Desa Mojotengah Kecamatan Bareng, Eko, mengaku produksi telurnya anjlok 5-10 persen akibat cuaca panas ekstrem.

"Kalau cuaca normal, sehari biasanya panen 275 kilogram hingga 300 kilogram. Tapi saat cuaca ekstrem seperti sekarang, produksi bisa turun 5-10 persen. Tandanya, cangkang telur warnanya putih tidak sama seperti biasanya," ujar Eko saat dikonfirmasi terpisah, Selasa (14/10/2025).

Eko menjelaskan, cuaca panas menyebabkan ayam mengalami stres tinggi, yang berimbas pada menurunnya nafsu makan. Nutrisi yang tidak tercukupi ini langsung berdampak pada kualitas dan kuantitas telur.Imbas cuaca ekstrem tidak hanya soal produksi.

 Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Moch Saleh, secara resmi telah mengeluarkan peringatan tentang meningkatnya kerentanan ternak terhadap penyakit.

“Unggas yang dipelihara secara umbaran (free-range) lebih rentan. Kewaspadaan perlu ditingkatkan, terlebih dengan kondisi cuaca ekstrem ini,” tegas Saleh.

Saleh mengidentifikasi Marek Disease (MD) sebagai salah satu penyakit paling berbahaya. Penyakit virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan, penurunan produksi, dan kematian massal pada unggas.

Selain Marek, peternak seperti Eko juga mengkhawatirkan wabah penyakit pernapasan. "Yang paling dikhawatirkan peternak adalah penyakit pilek atau penyakit pernapasan pada ayam," tambah Eko.

Untuk mengantisipasi serangan penyakit dan menekan kerugian, para peternak mengambil sejumlah langkah praktis. Eko menyebutkan, ia memasang kipas angin dan memperbaiki sirkulasi udara di kandang. 

"Kami juga memberikan vitamin dan memperbaiki kualitas pakan untuk menambah daya tahan tubuh ternak," pungkasnya.

Secara kelembagaan, Dinas Peternakan Jombang mendorong langkah pencegahan yang lebih komprehensif:

1. Vaksinasi Rutin sebagai tameng utama.

2. Pemberian Vitamin untuk imunitas.

3. Kebersihan Kandang yang steril.

4. Manajemen Pakan dan Air yang berkualitas.

“Pemantauan kesehatan ternak perlu dilakukan berkala agar jika ada tanda-tanda sakit bisa segera ditangani,” imbau Saleh.

Disnak Jombang juga menyatakan kesiapannya memberikan pendampingan teknis dan konsultasi bagi peternak.

Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat menjaga stabilitas usaha peternakan di Jombang di tengah ancaman cuaca ekstrem yang belum dapat diprediksi kapan berakhirnya. (san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow