CJH Tulungagung Meninggal di RSUD Haji Surabaya, Pernah Operasi Paska Kecelakaan Sebelum Keberangkatan

Tulungagung, (afederasi.com) - Seorang calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Tulungagung, Isdiyono Taslim Atmo Suwito dikabarkan meninggal dunia di RSUD Haji Surabaya.
CJH tersebut saat ini sudah dipulangkan ke rumah duka dan dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Pemkab Tulungagung, Makrus Manan menjelaskan, CJH itu meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di RSUD Haji Surabaya akibat kondisi kesehatannya yang menurun usai tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).
CJH tersebut merupakan CJH dari kloter 3, dimana sesuai jadwal seharusnya dia berangkat ke Madinah pada Jum'at (2/5/2025) kemarin bersama rombongan lainnya.
Namun keberangkatan CJH tersebut harus ditunda akibat kondisi kesehatan yang terus menurun, sehingga harus dirawat di RSUD Haji Surabaya lebih dulu.
"Almarhum dirawat sejak Jum'at (2/5/2025), namun sayangnya pada Minggu (4/5/2025) kemarin, CJH tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat secara intensif," jelas Makrus Manan, Senin (5/5/2025).
Makrus melanjutkan, sesuai informasi yang didapat CJH yang meninggal dunia itu, sebelumnya sempat terlibat kecelakaan di Tulungagung dan harus dirawat untuk menjalani operasi pada bagian kakinya. Setelah proses operasi berjalan lancar, CJH itu bisa dirawat jalan dan bisa berangkat ke AHES.
Diketahui, CJH tersebut juga sudah mendapat rekomendasi dari dokter setempat untuk bisa mengikuti ibadah haji meski almarhum harus menggunakan alat bantu kursi roda. Hanya saja, setibanya di AHES, kondisi kesehatan CJH tersebut dilaporkan semakin menurun, hingga dinyatakan meninggal dunia.
"Kami belum tahu pasti penyebab meninggalnya CJH tersebut, karena dari pihak RSUD Haji Surabaya belum melaporkan kepada kami," ungkapnya.
Makrus menjelaskan, CJH tersebut seharusnya menjalani ibadah haji bersama istri dan ibu mertuanya, dimana ibu mertua almarhum sudah berangkat ke Madinah lebih dahulu.
Dikarenakan CJH itu meninggal dunia, istri almarhum diketahui juga tidak jadi berangkat ke Madinah dan memilih merawat almarhum.
Masih menurut Makrus, dikarenakan almarhum dan istrinya sudah berangkat ke AHES, nantinya akan ada dua pilihan yakni meminta uang biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) atau berangkat haji tahun depan. Namun pihaknya tidak bisa memutuskan karena keputusan itu akan dikembalikan kepada pihak keluarga.
"Kalau pihak keluarga memilih berangkat haji tahun depan, maka jatah kursi almarhum bisa diberikan kepada anak atau saudaranya. Tetapi kalau memilih tidak berangkat, maka nanti uang BPIH akan dikembalikan," pungkasnya.(riz)
What's Your Reaction?






