Bahaya..! Limbah Daging Berdarah Dibuang ke Sungai Brantas

02 Dec 2025 - 18:22
Bahaya..! Limbah Daging Berdarah  Dibuang ke Sungai Brantas
Sebuah mobil pikap sedang membuang limbah berwarna kemerahan dan gelap ke aliran Sungai Brantas dari atas sebuah jembatan di Kecamatan Ploso. Video tersebut viral di media sosial setelah kejadian pada Senin (1/12/2025) sore. (Foto:Istimewa)

Jombang, (afederasi.com) –  Aksi pembuangan material diduga limbah daging berdarah ke Sungai Brantas di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Senin (1/12/2025), bukan hanya soal pencemaran visual. Pakar lingkungan memperingatkan, tindakan ini berpotensi memicu ancaman kesehatan serius bagi masyarakat yang bergantung pada sungai tersebut.


Visual yang beredar luas di media sosial menunjukkan empat orang mengangkut dan membuang kantung plastik berisi material kemerahan dari mobil Grandmax ke aliran sungai. Material organik yang membusuk, terutama yang mengandung darah, langsung memicu alarm dari para ahli.


Amiruddin Muttaqin, Peneliti Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON), menyatakan keprihatinan mendalam. Ia membeberkan bahaya laten dari tindakan tersebut.


"Material organik yang membusuk, apalagi yang mengandung darah, berpotensi besar membawa bakteri patogen seperti E-coli dan Salmonella ke dalam aliran sungai," tegas Amiruddin, Selasa (2/12/2025).


Ia memperingatkan bahwa kontaminasi semacam itu dapat berujung pada wabah penyakit, mulai dari gangguan pencernaan, infeksi perut, hingga demam tinggi dan meningitis pada kasus tertentu. Peringatan ini kian mencemaskan mengingat Sungai Brantas berperan vital sebagai salah satu sumber baku air PDAM.


Amiruddin menilai, insiden ini menguak dua masalah fundamental: kelemahan pengawasan dan penegakan hukum. Ia menolak alasan klasik kurangnya personel.


"Jika alasan itu terus dikemukakan, itu menunjukkan ketidakseriusan. Mengapa tidak melibatkan komunitas warga atau membentuk kelompok pengawas seperti 'Santri Jogo Kali' untuk titik-titik rawan? Ini juga soal prioritas anggaran," ungkapnya.


Ia mendesak pemasangan CCTV dan papan peringatan di lokasi strategis, serta penegakan hukum yang memberikan efek jera. Momentum ini, menurutnya, harus menjadi titik balik perbaikan sistem pengawasan di Jombang.


Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, Amin Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya telah memulai proses investigasi mendalam.


"Kami sedang mengumpulkan data dan mengidentifikasi jenis limbahnya. Sanksi akan diberlakukan sesuai peraturan daerah, baik itu Perda Pengelolaan Sampah atau regulasi lain, setelah identifikasi tuntas," jelas Amin, mewakili Kepala DLH Miftahul Ulum.


Aksi tersebut sebelumnya terekam jelas oleh drone warga. Seorang warga berinisial BID mengaku sering mendapati aktivitas serupa di lokasi yang sepi. Saat kejadian, pelaku yang diduga berasal dari arah Kecamatan Tembelang kabur ke arah Ploso setelah menyadari keberadaan drone.


"Mereka ada sekitar lima orang. Begitu tahu dipantau, langsung naik kendaraan dan pergi," ujar BID.
Publik kini menunggu tindak lanjut tegas dari otoritas terkait, tidak hanya untuk menangkap pelaku, tetapi juga untuk mencegah terulangnya kejadian yang mengancam kesehatan ribuan warga dan kelestarian Sungai Brantas ini. (san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow