Warga Desak Kasus Permintaan Rumah Murah DPRD Gresik Segera Dituntaskan
Gresik, (afederasi.com) – Sejumlah warga yang tergabung dalam Gerakan Penolak Lupa (Gepal) mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Gresik, Kamis (09/10/2025). Mereka mendesak agar polemik dugaan pelanggaran etik terkait permintaan rumah murah oleh salah satu anggota DPRD Gresik segera diselesaikan.
Ketua Gepal, Abdul Wahab, menyebut kasus tersebut telah mencoreng marwah lembaga legislatif. Ia menilai, sebagai pejabat publik, anggota dewan semestinya menjaga integritas dan mematuhi peraturan yang berlaku.
“Kita harap permasalahan polemik anggota DPRD Gresik ini segera rampung. DPRD harus menjunjung tinggi komitmen terhadap Peraturan DPRD Gresik Nomor 1 Tahun 2016 tentang Kode Etik,” tegas Wahab.
Meski belakangan diketahui bahwa permintaan rumah murah oleh anggota Komisi III DPRD Gresik kepada pengembang perumahan di Kecamatan Kedamean hanya sebatas candaan dan kesalahpahaman, Gepal menilai kasus ini tetap perlu diusut tuntas.
Menurut mereka, hal tersebut dapat memperburuk kepercayaan publik terhadap wakil rakyat, terlebih setelah dinamika politik yang sempat memanas belakangan ini.
Gepal juga mendesak pimpinan DPRD dan Badan Kehormatan (BK) untuk mengambil langkah tegas sesuai ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, kedatangan Gepal diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Gresik, Muhammad Syahrul Munir. Ia mengapresiasi sikap warga yang turut melakukan kontrol terhadap kinerja para wakil rakyat.
“Terima kasih kepada rekan-rekan Gepal yang sudah membantu melakukan pengawasan agar kinerja dewan semakin baik,” ujar Syahrul.
Syahrul menjelaskan, proses penanganan kasus dugaan pelanggaran etik ini telah bergulir di Badan Kehormatan DPRD Gresik. Sejumlah langkah telah dilakukan, mulai dari rapat internal, pemanggilan kedua belah pihak, hingga menghadirkan tenaga ahli untuk memberikan pandangan objektif.
“Kalau memang terbukti melanggar etik, tentu ada pedoman dan mekanisme yang akan dijalankan,” pungkas Syahrul.(frd)
What's Your Reaction?


