Survei Membuktikan 99,2 Persen Warga Lamongan Mengira KDMP Unit Simpan-Pinjam

09 Dec 2025 - 01:20
Survei Membuktikan 99,2 Persen Warga Lamongan Mengira KDMP Unit Simpan-Pinjam
Survei Kepuasan Masyarakat pada KDMP. (Iyan Farikh/afederasi.com)

Lamongan, (afederasi.com) – Lembaga Riset Citra Himalaya, merilis hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan tinggi masyarakat terhadap Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Survei ini melibatkan 1.780 responden dan mengungkap bahwa 99,2 persen pengguna KDMP merasa puas dengan layanan KDMP, terutama untuk kebutuhan simpan pinjam dan logistik.

Direktur Utama Lembaga Riset Citra Himalaya, Maulana Rohis Putra, menjelaskan bahwa lembaga ini didirikan atas inisiatif mahasiswa dan pasca mahasiswa di Lamongan untuk mengisi kekosongan lembaga riset di Lamongan.

"Karena kita lihat bahwasanya potensi pemuda-pemuda Kabupaten Lamongan ini sudah banyak yang tingkatan sekolahnya itu S1, Pak, atau mahasiswa. Makanya dari itu, kita ingin bahwasanya nanti teman-teman mahasiswa maupun yang pasca mahasiswa itu bisa tetap untuk mengimplementasikan apa yang mereka pelajari di dunia kampus," Katanya Maulana, saat peluncuran Lembaga Riset Citra Himalaya di Hall Hotel Pingky, Senin (8/12/2025).

Menurutnya, survei yang dilakukan fokus pada KDMP, program nasional yang bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat desa melalui KDMP, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari total responden, sekitar 98 persen mengetahui keberadaan KDMP, sementara 5,8 persen telah menggunakan layanannya.

"Dari 1.980 responden itu sekitar 5,8% mereka pengguna. Dan sekitar 98% mereka telah mengetahui adanya KDMP. Dan 5,8% ini sudah menggunakan. Dan dari 5,8% ini yang telah menggunakan pelayanan, itu sekitar 99,2% itu puas dengan adanya KDMP, khususnya di Kabupaten Lamongan," kata Maulana.

Meski tingkat kepuasan tinggi, survei menemukan beberapa evaluasi. Sebanyak 901 responden yang telah menggunakan KDMP mayoritas memanfaatkannya untuk kebutuhan logistik, dengan 498 jiwa khusus untuk memenuhi kebutuhan logistik. Maulana menyoroti bahwa masyarakat masih membutuhkan layanan simpan pinjam.

"Dari beberapa grafik tadi ataupun data tadi yang kita lihat, ternyata masyarakat itu masih membutuhkan terkait simpan pinjam. Karena kita ketahui bersama bahwasanya dari simpan pinjam tersebut akan mengarah ke kebutuhan logistik," jelasnya.

Survei ini menggunakan metode snowball sampling yang dilakukan di 5 dapil selama 15 hari, di mana data dikembangkan secara bertahap hingga mencapai target. Maulana berharap hasil ini menjadi rekomendasi bagi pemerintah. "Iya. Karena hasil riset ini kan riil, benar-benar diambil oleh surveyor kita, teman-teman kita di lapangan. Itu seharusnya dan wajib menurut saya, pemerintahan itu melihat itu dan menjadi bahan evaluasi mereka," tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinkronisasi KDMP dengan UMKM swasta agar tidak menimbulkan konflik. "Kalau menurut saya, selama struktur KDMP ini tersusun dengan rapi dan mampu menyinkronisasikan dengan UMKM-UMKM swasta, saya kira itu akan tetap jalan," imbuhnya.

Pemerintah Kabupaten Lamongan diminta untuk mempertimbangkan riset sebelum membuat kebijakan. "Saya berharap juga bahwasanya khususnya Pemerintahan Kabupaten Lamongan, itu setiap membuat kebijakan, jangan asal ini request-an dari siapapun. Akan tetapi sebelum muncul sebuah kebijakan, itu dipastikan dulu bagaimana risetnya, bagaimana penelitiannya terkait kebijakan yang akan diberikan kepada masyarakat," pungkasnya. (yan)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow