Siswi SMP Jombang Dilecehkan Saat Berangkat Sekolah

18 Oct 2025 - 10:40
Siswi SMP Jombang Dilecehkan Saat Berangkat Sekolah
ilustrasi korban pelecehan seksual. (Istimewa)

Jombang, (afederasi.com) – Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jombang, Jawa Timur, menjadi korban dugaan pelecehan seksual. Kejadian yang menyayat hati ini menimpa Mawar (17), justru ketika ia dalam perjalanan menuntut ilmu usai berjualan nasi bungkus untuk membantu ekonomi keluarganya.

Pelaku yang diduga kuat adalah E (40), merupakan ayah dari teman korban sendiri yang berdomisili di Kecamatan Bareng. Insiden yang mengguncang dunia pendidikan ini telah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Jombang dan mendapatkan perhatian serius dari Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur.

Kisah pilu Mawar tidak terlepas dari latar belakang kehidupannya yang penuh perjuangan. Berdasarkan keterangan pihak sekolah, Mawar tinggal bersama nenek dan ketiga adiknya yang masih balita. Ibunya bekerja dengan jam pulang yang tidak menentu, sementara sang ayah tidak diketahui keberadaannya.

"Adiknya banyak. Tiap pagi Mawar berjualan nasi bungkus di pasar, kemudian berangkat sekolah setelah dagangannya habis. Ia tidak memiliki kendaraan, sering berjalan kaki ke sekolah," ungkap salah seorang guru Mawar.

Perjuangan Mawar di bidang pendidikan juga terlihat nyata. Usianya yang seharusnya sudah duduk di bangku SMA terpaksa tertunda akibat masalah biaya. Berkat dukungan gurunya, ia akhirnya kembali melanjutkan sekolah di tingkat SMP dan tercatat sebagai penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP).

Peristiwa nahas terjadi pada Kamis (16/10/2025). Saat Mawar berjalan kaki menuju sekolah seperti biasa, ia berpapasan dengan E yang dikenal sebagai ayah dari temannya. Pelaku kemudian menawarkan tumpangan dengan motornya.

Tanpa curiga, Mawar menerima tawaran tersebut. Namun, di tengah perjalanan, situasi berubah mencekam. Pelaku tiba-tiba menawarkan Mawar untuk bergantian mengemudi. Ia juga memberikan uang Rp 10.000 kepada korban dengan alasan imbalan boncengan.

Tak lama setelahnya, E diduga mulai melancarkan aksi bejatnya dengan menyentuh bagian-bagian sensitif tubuh Mawar berulang kali. Kaget dan merasa dilecehkan, Mawar segera menghentikan motor, melompat, dan berlari menuju sekolah sambil menangis histeris.

"Saat berangkat sekolah, ia ditumpangi oleh ayah temannya. Ternyata ia malah diajak berputar-putar, dan akhirnya anaknya melarikan diri. Sudah dilaporkan ke polisi," terang guru Mawar pada Jumat (17/10/2025).

Insiden tersebut meninggalkan trauma mendalam bagi Mawar. Pihak sekolah menyatakan bahwa kondisi psikologis korban sangat terguncang dan ia menolak untuk kembali bersekolah.

Merespons kejadian ini, kepala sekolah segera menghubungi keluarga Mawar. Didampingi kepala sekolah dan orang tuanya, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke UPPA Polres Jombang pada Jumat (17/10/2025).

Keluarga korban telah menerima Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) dan menuntut proses hukum yang jelas terhadap pelaku. Saat ini, proses investigasi terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap kasus yang telah mengguncang masyarakat Jombang ini. (san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow