Satlantas Polres Tulungagung Atasi Penumpukan Truk Tebu di PG Mojopanggung dengan Sistem Parkir Terpadu

05 Dec 2025 - 21:43
Satlantas Polres Tulungagung Atasi Penumpukan Truk Tebu di PG Mojopanggung dengan Sistem Parkir Terpadu
Satlantas Polres Tulungagung menerapkan solusi rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan antrean truk ke area parkir di tempat penghancur batu Sedayu. (Ist)

Tulungagung, (afederasi.com) —Lonjakan pasokan tebu yang datang dari berbagai daerah menyebabkan antrean panjang truk yang hendak masuk ke Pabrik Gula (PG) Mojopanggung, Kecamatan Kauman. Untuk mengurai kemacetan yang terjadi sejak empat hari terakhir, Satlantas Polres Tulungagung menerapkan solusi rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan antrean truk ke area parkir di tempat penghancur batu Sedayu.

Kasatlantas Polres Tulungagung AKP M. Taufik Nabila melalui KBO Satlantas Iptu Zainuddin menyampaikan bahwa antrean awal sempat mencapai panjang 2,5 kilometer, membentang mulai perempatan Cuwiri hingga wilayah Karangrejo. Namun, setelah penataan dilakukan, antrean kini menyusut hingga sekitar 1 kilometer.

“Penumpukan terjadi karena pasokan tebu dari wilayah Blitar, Kediri, dan Malang masih sangat tinggi. Sementara beberapa pabrik gula di wilayah tersebut sudah memenuhi kuota dan tidak lagi menerima kiriman, sehingga banyak truk akhirnya beralih ke PG Mojopanggung,” jelas Iptu Zainuddin, Jumat (5/12/2025).

Menurutnya, antrean yang terjadi tidak bisa dihindari karena proses masuk dan penimbangan truk di pabrik memakan waktu sekitar 15 menit per kendaraan. Dengan jumlah truk mencapai ratusan, waktu tunggu pun semakin panjang, dan banyak kendaraan terpaksa berhenti di bahu jalan hingga memakan setengah badan jalan.

“Kondisi itu tentu melanggar UU Nomor 2 Tahun 2009 yang melarang penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir. Karena itu kami melakukan penertiban dan memberikan arahan agar truk tidak berhenti di sepanjang jalur masuk pabrik,” tegasnya.

Satlantas Polres Tulungagung juga telah berkoordinasi dengan pihak PG Mojopanggung untuk menyiapkan area parkir khusus di luar badan jalan. Tempat penghancur batu di Sedayu dipilih karena lokasinya lebih dekat dibandingkan tempat parkir alternatif tiga tahun lalu yang berada di PG Kunir, Kecamatan Ngunut.

“Sistemnya, satu per satu truk keluar dari area parkir Sedayu menuju PG untuk ditimbang. Ini jauh lebih efektif dan tidak mengganggu arus lalu lintas,” imbuh Zainuddin.

Sementara itu, PG Mojopanggung masih menerima pasokan tebu hingga pekan depan. Selama proses produksi masih berjalan, Satlantas memastikan regulasi pengaturan antrean truk tetap diterapkan untuk mencegah kemacetan. 

“Selama pabrik masih menerima bahan baku, rekayasa lalu lintas akan terus kami jalankan,” pungkasnya.(riz/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow