Perahu Overload Diterjang Ombak Terbalik, Ketua Komisariat PMII Gresik Meninggal Dunia
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perahu yang ditumpangi mahasiswa PMII Gresik tersebut mengalami kelebihan penumpang atau overload.
Gresik, (afederasi.com) - Insiden perahu terbalik di Pulau Bawean Gresik, Jawa Timur membawa membawa kabar duka bagi keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Gresik. Akibat kejadian tersebut, Ketua Komisariat Akar Bumi PMII Gresik meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perahu yang ditumpangi mahasiswa PMII Gresik tersebut mengalami kelebihan penumpang atau overload. Dan diduga karena kondisi perahu tidak seimbang saat akan bersandar di pelabuhan Pamona Desa Sidogedongbatu Kecamatan Sangkapura Bawean mengakibatkan perahu terbalik.
Dalam insiden tersebut satu orang korban diketahui bernama Adam Surya Pratama yang merupakan mahasiswa dan juga menjabat Ketua Komisariat Akar Bumi, Al Azhar Menganti, PMII Gresik dinyatakan meninggal dunia.
Salah satu mahasiswa PMII Gresik yang ikut dalam rombongan perahu, Viki Wahyu Giananda mengungkapakan, insiden terjadi sekitar pukul 18.30 WIB petang, saat itu perahu yang ditumpangi 14 mahasiswa termasuk Nahkoda perahu tersebut melaju dari wisata Gili Noko menuju pelabuhan Bawean.
“Perahu melaju dari perjalanan wisata Gili Noko ke pelabuhan, namun diduga karena mengalami kelebihan muatan, perahu pun yang ditumpangi mahasiswa PMII Gresik terbalik akibat hempasan gelombang,” ujar Viki.
Viki lebih lanjut menuturkan saat kejadian perahu oleng dan akhirnya terbalik, para mahasiswa PMII Gresik pun langsung berusaha untuk menyelamatkan diri masing-masing. Hal tersebut dikarenakan didalam perahu juga tidak dilengkapi dengan pelampung untuk alat keselamatan jika terjadi insiden.
“Berangkat ke wisata Gili Noko dua kali keberangkatan, tapi pulangnya langsung satu kali. Ini yang menjadi perahu kelebihan muatan,” terang Viki.
Bripka Idris, salah satu anggota Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Gresik di pulau Bawean membenarkan kejadian nahas yang menimpa rombongan mahasiswa tersebut.
“Informasinya korban meninggal saat perjalanan, ini kami masih juga melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi. Karena ada yang menyebut perahu mengalami kandas dan ada yang menyebut perahu terbalik,” tandas Iptu Idris.
Insiden perahu terbalik yang mengakibatkan korban jiwa tersebut diduga selain akibat hempasan gelombang juga karena kelebihan muatan. Perahu kecil yang digunakan tersebut idealnya berrkapasitas penumpang 7 hingga 8 orang, namun saat itu ditumpangi hingga 14 penumpang. (frd)
What's Your Reaction?


