Ketua Dewan Pers Azyumardi Tutup Usia
Jakarta, (afederasi.com) - Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 Azyumardi Azra menghembuskan nafas terakhir pada Minggu, (18/9/2022).
Azyumardi meninggal dunia setelah sebelumnya sempat jatuh sakit saat mengunjungi Malaysia pada Jumat (16/9/2022).
“Telah meninggal dunia Prof. Dr. Azyumardi Azra. Semoga beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” demikian keterangan tertulis yang diterima media dari Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli.
Arif menyatakan mendapatkan kabar tersebut dari istri Azyumardi. Sebelum meninggal, kabar soal kesehatan Azyumardi disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pers M. Agung Dharmajaya. Agung mengatakan gangguan kesehatan itu mulai muncul ketika pria kelahitan Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada 4 Maret 1955 tersebut baru akan mendarat di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kami mendapat kabar bahwa Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azramengalami gangguan kesehatan,” kata Agung saat dihubungi, Jumat, 16 September 2022.
Agung mengatakan karena kondisi kesehatannya itu, Azyumardi langsung dibawa ke rumah sakit begitu pesawat mendarat. Azyumardi langsung menjalani perawatan di Rumah Sakit Serdang, Malaysia.
“Beliau sedang menjalani perawatan dan dalam pemantauan Kedutaan Besar Republik Indonesia,” kata dia. Azyumardi diketahui mengunjungi Malaysia untuk menjadi pembicara pada sebuah acara di sana.
Hingga Sabtu, (17/9/2022), Azyumardi diketahui masih menjalani perawatan secara intensif oleh tim dokter di Rumah Sakit Selangor, Malaysia. Dikutip dari Antara, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono mengatakan tim dokter menyampaikan Azyumardi belum bisa dipindahkan ke rumah sakit lain sampai kondisinya menjadi lebih stabil.
Azyumardi dikenal sebagai cendekiawan muslim. Dia mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta pada 1982. Dia juga mendapatkan 3 gelar master dari departemen yang berbeda di Columbia University, Amerika Serikat. Azyumardi juga mengantongi gelar doktor dari kampus yang sama sebelum akhirnya diangkat sebagai guru besar di IAIN Syarif Hidayatullah pada 1998.
Dia pernah bekerja menjadi wartawan Panji Masyarakat pada 1979 sampai 1985. Kariernya banyak dihabiskan menjadi pengajar di Fakultas Adab UIN Jakarta. Dia juga sempat menjabat sebagai rektor di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. (am)
What's Your Reaction?