DLH Banyuwangi Pacu Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, TPS3R Jadi Andalan
Banyuwangi, (afederasi.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus menggencarkan upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan hasil yang semakin signifikan. Salah satu langkah progresifnya adalah pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang kini tersebar di 26 titik di berbagai kecamatan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLH Banyuwangi, Dwi Handayani, menjelaskan bahwa upaya ini bertujuan mengurangi volume sampah dan memperkuat peran masyarakat dalam pengelolaan sampah. "TPS3R menjadi solusi efektif dalam menghadapi persoalan sampah dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan," ujar Dwi, Sabtu (12/10/2024).
Salah satu inisiatif unggulan yang menonjol adalah kerjasama dengan NGO PT. Systemiq Lestari Indonesia dalam Project STOP, yang telah mendukung berdirinya TPS3R Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. TPS3R ini tak hanya sukses mengelola sampah desa secara efisien, tapi juga membuka lapangan kerja bagi warga setempat.
Dwi Handayani menambahkan, TPS3R Bio Mandiri Lestari bahkan meraih Plakat Adipura 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup RI atas keberhasilannya menerapkan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah. Selain itu, TPS3R ini juga berhasil mengekspor sampah plastik ke negara-negara seperti Austria, Kanada, dan Malaysia, membuktikan bahwa sampah dapat diubah menjadi nilai ekonomi.
"Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah yang terencana dapat menciptakan manfaat ekonomi dan lingkungan," tegas Dwi.
Selain itu, DLH Banyuwangi juga telah membangun TPS3R Balak di Kecamatan Songgon, yang mengolah sampah dari 44 desa dengan kapasitas hingga 84 ton per hari. Fasilitas ini merupakan bagian dari Program Banyuwangi Hijau Fase I, yang memberikan layanan pengelolaan sampah di enam kecamatan.
Untuk memperluas cakupan pengelolaan sampah, DLH Banyuwangi juga berencana membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, serta TPST dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wongsorejo yang akan menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) guna mengubah sampah menjadi bahan bakar.
DLH Banyuwangi menargetkan pengurangan sampah plastik sebesar 30% dan penanganan sampah rumah tangga hingga 70% pada akhir tahun 2025. Dengan kolaborasi berbagai pihak, Pemkab Banyuwangi optimis mencapai target tersebut dan mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
"Kami mengajak semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta, untuk terus bekerja sama demi Banyuwangi yang bersih dan berkelanjutan," tutup Dwi Handayani. (ron/dn)
What's Your Reaction?


