Banyak Ruas Jalan Pacitan Rusak, PUPR Akui Anggaran Terbatas Hambat Perbaikan
Pacitan, (afederasi.com) - Penanganan jalan kabupaten di Pacitan yang mengalami kerusakan kembali menjadi sorotan setelah jumlah ruas rusak tercatat lebih dari separuh total panjang jalan yang dimiliki daerah ini.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan, Imam Syafid menyebutkan, dari 1.374 kilometer panjang jalan kabupaten, sekitar 675 kilometer berada dalam kondisi rusak ringan hingga rusak berat.
Imam menjelaskan, pada tahun 2025 PUPR Pacitan memiliki pagu anggaran sekitar Rp26 miliar dengan 129 paket untuk menangani perbaikan.
Hingga awal Desember, baru 99 paket yang telah diselesaikan.
Sementara 29 paket lainnya merupakan paket tambahan dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) dan saat ini baru memasuki tahap pengerjaan, karena kontraknya baru efektif berjalan sejak pertengahan November.
Target penyelesaian disebutkan rampung pada pertengahan Desember 2025.
“Untuk PAK ini kami fokuskan pada perbaikan yang sederhana dan cepat dikerjakan, mayoritas rehabilitasi aspal,” ujarnya, Rabu (03/12/2025).
Meski begitu, tingginya angka kerusakan jalan dinilai jauh melampaui kapasitas anggaran yang tersedia.
Kondisi ini membuat percepatan penanganan tidak dapat optimal, terlebih beberapa ruas dikategorikan parah dan menjadi akses utama mobilitas masyarakat.
Secara keseluruhan, PUPR Pacitan mencatat bahwa laporan masyarakat mengenai kerusakan jalan terus bertambah.
Berbagai usulan juga telah diinventarisasi, meski tak semuanya bisa langsung ditangani akibat keterbatasan anggaran.
“Kalau laporannya urgent akan kami cek dan prioritaskan. Tapi kalau belum terakomodasi, biasanya akan kami usulkan lagi di PAK berikutnya,” tambah Imam.
Untuk tahun 2026, PUPR Pacitan telah mengajukan pagu anggaran sekitar Rp28 miliar, bersumber dari APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Rencananya, anggaran tersebut diperuntukkan bagi 41 paket perbaikan jalan dan 2 paket pembangunan jembatan yang akan menyebar di seluruh kecamatan di Pacitan.
Beberapa ruas yang akan menjadi prioritas tahun depan meliputi akses wisata, jalan perbatasan, serta ruas-ruas yang berkaitan dengan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan pasar.
Ruas dengan tingkat kerusakan parah dan intensitas lalu lintas tinggi diakui menjadi perhatian utama.
“Skala prioritas itu ada kriterianya. Jalan nasional itu kewenangan pusat, jalan provinsi kewenangan Bina Marga provinsi. Untuk kabupaten kami yang menangani. Dengan anggaran yang terbatas, kami mendahulukan ruas yang daya ungkit ekonominya besar,” pungkasnya.(Feri)
What's Your Reaction?


