AKBP Taat Resdi : Perlu Peran Aktif Semua Pihak Guna Menekan Angka Kriminalitas Oknum Perguruan Silat di Tulungagung
Tulungagung, (afederasi.com) – Konflik yang melibatkan oknum perguruan silat di Tulungagung masih menjadi perhatian serius meskipun angka kasus menunjukkan penurunan. Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, mengungkapkan bahwa meski jumlah kasus kriminalitas pada 2024 lebih rendah dibandingkan 2023, dampaknya tetap menimbulkan keresahan masyarakat. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers akhir tahun di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Jumat (10/1/2025).
Berdasarkan data, jumlah kasus pada 2023 tercatat 39 kasus dengan 112 tersangka, terdiri dari 90 dewasa dan 22 anak-anak. Angka ini turun menjadi 37 kasus dengan 67 tersangka pada 2024, melibatkan 57 dewasa dan 10 anak-anak. Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) masih mendominasi jumlah tersangka, meskipun mengalami penurunan dari 55 orang pada 2023 menjadi 36 orang pada 2024.
“Meskipun jumlah kasus menurun, dampak konflik antaranggota perguruan silat masih signifikan dan menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar AKBP Taat Resdi.
Ia menyoroti bahwa gesekan antaranggota sering kali dipicu oleh kegiatan seperti konvoi, pengesahan anggota baru, atau konflik individu. Solidaritas yang berlebihan kerap memicu eskalasi menjadi tindakan kriminal, seperti pengeroyokan, pengrusakan, dan pemerasan.
“Perguruan silat seharusnya menjadi simbol persatuan dan kebanggaan budaya, bukan menjadi sumber konflik,” tegasnya.
Kapolres memaparkan strategi baru untuk mencegah konflik serupa, di antaranya: Edukasi Diperluas melalui Program edukasi yang sebelumnya terbatas di tingkat kabupaten akan diperluas hingga ke kecamatan. Kegiatan Sosial Lintas Perguruan seperti kegiatan Bakti sosial, donor darah, dan kegiatan serupa akan digalakkan untuk menciptakan hubungan harmonis antaranggota perguruan.
“Peran aktif para pimpinan perguruan sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” pungkasnya.
Dengan pendekatan yang lebih kolaboratif, diharapkan konflik antaranggota perguruan silat dapat ditekan, sehingga perguruan dapat kembali menjadi simbol persatuan dan pelestarian budaya.(riz/dn)
What's Your Reaction?


