RSUD Jombang dan Pemdes Temuwulan Perjuangkan Kesembuhan Sulton

10 Oct 2025 - 17:52
RSUD Jombang dan Pemdes Temuwulan Perjuangkan Kesembuhan Sulton
  Jajaran RSUD Jombang, OPD terkait,Puskesmas Perak, dan Perangkat Desa dalam pertemuan koordinasi di Balai Desa Temuwulan, Jumat (10/10/2025). (Foto:Santoso/afederasi.com)

Jombang, (afederasi.com) – Pemerintah Desa (Pemdes) Temuwulan dan RSUD Kabupaten Jombang menjalin kolaborasi intensif untuk menangani Sulton (7), anak penderita jantung bawaan asal Desa Temuwulan, Kecamatan Perak. Komitmen penanganan ini ditegaskan dalam pertemuan koordinasi di Balai Desa Temuwulan, Jumat (10/10/2025), yang dihadiri jajaran RSUD Jombang, Puskesmas Perak, dan perangkat desa.

Humas RSUD Jombang, dr. Fery Dewanto, M.I.Kom., menjelaskan bahwa langkah cepat ini merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Bupati Jombang, H. Warsubi, S.H., M.Si., yang menginstruksikan penanganan terbaik bagi Sulton.

“Tim RSUD Jombang langsung meninjau kondisi Sulton pada Senin (29/9/2025). Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyakit jantung bawaan dan indikasi stunting,” ujar dr. Fery di hadapan peserta rapat.

Proses penanganan Sulton telah menjalani beberapa tahap rujukan. Setelah koordinasi dengan RS Siti Khodijah Sidoarjo, pemeriksaan Ekokardiografi (EKO) mengonfirmasi kondisi single ventrikel pada jantung Sulton.

“Dari hasil pemeriksaan lanjutan di RSUD Dr. Soetomo pada Jumat (3/10/2025), Sulton akan menjalani tindakan kateterisasi jantung. Namun saat ini masih menunggu antrean tindakan dengan nomor urut 128,” jelas dr. Fery.

Sambil menunggu jadwal kateterisasi, kondisi kesehatan Sulton terus dipantau. Saat ini, ia sedang menjalani perawatan inap di RSUD Jombang akibat demam dan batuk.

“Meskipun penyakitnya tergolong umum, namun karena Sulton memiliki kelainan jantung bawaan, segala gejala harus diwaspadai. Kondisinya saat ini cukup stabil. Kami berkomitmen bersama Pemerintah Desa Temuwulan untuk memberikan pelayanan terbaik,” tegas dr. Fery.

Kasi Pelayanan RSUD Jombang, dr. Sangidu, menerangkan bahwa kateterisasi diagnostik jantung merupakan prosedur medis invasif yang memerlukan keahlian khusus dan kondisi pasien yang memadai.

“Tahapan ini tidak bisa dilakukan sembarangan, karena ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Mulai dari kondisi anak, status gizi, hingga kesiapan medis secara keseluruhan,” ungkap dr. Sangidu.

Ia menegaskan komitmen RSUD Jombang untuk mendampingi pasien hingga tuntas. “Dari pihak RSUD Jombang, kami berkomitmen untuk mendampingi dan mengantarkan Sulton dalam setiap proses kontrol, baik di RS Siti Khodijah maupun RSUD Dr. Soetomo,” terangnya.

Kepala Desa Temuwulan, Totok Joko Purnomo, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan koordinasi terbuka dari RSUD Jombang.

“Dengan adanya dialog seperti ini, saya berharap tidak terjadi lagi kesalahpahaman seperti sebelumnya. Terima kasih atas penjelasan dan tindakan nyata dari RSUD Jombang. Alhamdulillah, hari ini semua sudah jelas,” tutur Totok.

Komitmen penanganan Sulton juga dipertegas oleh Bupati Jombang, Warsubi, yang sebelumnya telah mengunjungi Sulton pada Sabtu (27/9/2025). Dalam kunjungan tersebut, Bupati menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan Sulton akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Jombang.

“Bersama Dinas Kesehatan dan RSUD Jombang, kami pastikan seluruh biaya pengobatan ditanggung pemerintah, baik di RSUD Jombang maupun jika harus dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo,” tegas Bupati Warsphi.

Sinergi multipihak ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Jombang dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang responsif dan berkeadilan bagi seluruh warganya, tanpa terkecuali. (san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow