Petani di Kediri Diajak Beralih Gunakan Pupuk Organik

Kediri, (afederasi.com) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri mengajak para petani di wilayahnya untuk pelan-pelan beralih ke pupuk organik. Hal ini sebagai upaya antisipasi kelangkaan dan ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia.
Melihat alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Kediri pada tahun 2023 ini semakin berkurang. Sehingga membuat para petani banyak yang mengeluh terkait ketersediaan pupuk subsidi.
Kasi Budidaya dan Perbenihan Dispertabun, Rini Pudiastuti mengatakan para petani saat ini harus bisa mandiri agar tidak ketergantungan lagi dengan pupuk subsidi kimia dengan cara menggunakan pupuk organik. Selain menekan biaya produksi, hasil pertanian dengan pupuk ini mempunyai nilai jual tinggi.
"Kita harapkan nantinya setelah pelatihan ini mereka mampu mengolah pupuk organik dari berbagai macam bahan seperti kotoran hewan atau sisa tumbuhan, sehingga tidak tergantung dengan pupuk kimia," katanya saat pelatihan pupuk organik kepada kelompok tani di Desa Ngasem Kecamatan Gurah, Selasa (31/1/2023).
Selain mengolah limbah kotoran menjadi pupuk cair dan padat, kelompok tani ini juga diharapkan mampu membagi kerja di setiap unit sehingga dapat mengatur hasil tanaman yang didapatkan agar lebih berkembang. Seperti tanaman pagi, jagung, atau tanaman holtikultura lainnya.
"Selain mengolah limbah, harus juga dipikirkan bagaimana mendapatkan keuntungan hasil dari panen tanaman itu sendiri," bebernya.
Terpisah Kepala Desa Ngasem Tedy Harianto menuturkan mayoritas penduduk desanya 80 persen memang sebagai petani. Dengan adanya masalah ketersediaan pupuk subsidi dari pemerintah setiap tahunnya yang berkurang sangat berdampak. Untuk itu, ia berharap dengan diadakannya pelatihan ini para petani dapat menyerap ilmu dan manfaat dari pembuatan pupuk organik serta bisa menekan angka produksi.
"Kita memberdayakan petani yang mau beralih ke pupuk organik agar bisa mandiri dan tidak ketergantungan lagi. Acara ini juga akan terus ditindak lanjuti agar tidak berhenti sampai sini saja," ungkap Kades Ngasem.
Sementara itu, salah satu peserta M. Sulaiman (59) warga setempat mengaku senang dengan adanya pelatihan ini. Namun begitu, ia berharap kedepan bisa tersedia sendiri olahan pupuk organik di masing-masing toko pupuk. Hal itu dikarenakan agar bisa mempermudah petani untuk mendapatkan pupuk organik selain membuat sendiri.
"Kita soalnya sudah sibuk dengan bertani, jadi kalau bisa di toko sudah disediakan pupuk seperti ini. Itu akan sangat membantu," ungkapnya. (sya/dn)
What's Your Reaction?






