Pesantren Kilat Ramadan, Sebuah Gerakan Membangun Moral dan Spiritualitas di Balik Jeruji Besi

21 Mar 2024 - 23:34
Pesantren Kilat Ramadan, Sebuah Gerakan Membangun Moral dan Spiritualitas di Balik Jeruji Besi
Kegiatan pesantren kilat Ramadan di Lapas Kelas IIB Jombang, Kamis (21/03/2024). (Dwi Santoso/afederasi.com) 

Jombang, (afederasi.com) - Bulan Ramadan,Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jombang bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang menyelenggarakan kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan 1445 H/2024 M. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan para warga binaan , Kamis (21/03/2024).

Acara pembukaan pesantren kilat ini diadakan di Aula Lapas Kelas IIB Jombang. Hadir dalam acara tersebut Kasi Bimais Kemenag Kabupaten Jombang Drs. H. Mashur, Kalapas Kelas IIB Jombang Margono, serta para pejabat struktural Lapas Jombang.

Kasi Bimais Kemenag Kab. Jombang Drs. H. Mashur menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan pesantren kilat di Lapas Jombang. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para warga binaan untuk menambah ilmu agama dan meningkatkan keimanan mereka,"ujar Mashur.

Sementara itu, Kalapas Kelas IIB Jombang Margono dalam sambutannya berharap agar para warga binaan dapat mengikuti kegiatan pesantren kilat dengan maksimal.

"Semoga ilmu yang diperoleh selama pesantren kilat ini dapat menjadi bekal bagi para warga binaan untuk kembali ke masyarakat dan menjadi pribadi yang lebih baik," harap Margono.

Margono mengatakan kegiatan pesantren kilat di Lapas Jombang akan berlangsung selama 9 hari, mulai dari tanggal 18 Maret hingga 28 Maret 2024.

"Materi yang diberikan meliputi tausiah, kajian kitab Fiqih, dan praktek ibadah. Sebanyak 100 warga binaan, terdiri dari 84 laki-laki dan 16 perempuan, mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias," terangnya 

Margono menambahkan dengan adanya pesantren kilat di bulan Ramadan diharapkan dengan adanya kegiatan pesantren kilat ini, para warga binaan dapat meningkatkan pengetahuan dan keimanan mereka, sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat dan menjadi pribadi yang lebih baik.

"Kegiatan ini diikuti 100 warga binaan dengan rincian 84 Warga Binaan laki-laki dan 16 Warga Binaan perempuan dimana setiap pembelajarannya 2 jam 30 menit setiap hari dan diakhir kegiatan ditutup dengan Solat Dhuhur berjamaah,"tutupnya.  (san) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow