Perubahan Iklim Pengaruhi Produksi Kopi di Toraja
Sulawesi Selatan, (afederasi.com) - Dampak Krisis Iklim turut dirasakan para petani tanaman kopi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Para petani mengaku kini sulit memprediksi cuaca yang cepat berubah. Perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global dikhawatirkan membuat berkurangnya lahan yang sesuai untuk tanaman kopi arabika.
Petani, sekaligus pengolah kopi di Tana Toraja, Riniaty Likubulawan, mengungkapkan, curah hujan yang tinggi dalam durasi yang lama menyebabkan kelembaban udara tinggi yang akan meningkatkan hama tanaman. Hujan merusak dan menggugurkan bunga, sedangkan hujan pasca panen menghambat proses penjemuran menjadi lebih lama.
Pada sisi yang lain, kemarau panjang menyebabkan kekeringan yang dapat menghambat perkembangan buah.
“Bagaimana krisis iklim ini berpengaruh, sudah dirasakan pada saat ini. Ada kemarau, ada musim hujan yang saat ini kita sudah tidak bisa menebak kapan akan kemarau, kapan akan hujan. Tiba-tiba saja ada hujan, lalu itu tidak bisa kita prediksi apakah dalam dua hari, tiga hari akan berhenti hujan yang banyak itu,” kata Riniaty.
Riniaty mengatakan faktor cuaca yang tidak menentu itu telah membuat produksi biji kopi di tingkat petani semakin menurun, sehingga harga semakin tinggi. Harga biji kopi mentah di tingkat petani terus meningkat sejak tahun 2019 dari Rp19 ribu per liter menjadi Rp37 ribu per liter.
Penurunan produksi kopi ikut berdampak pada perempuan yang memegang peran penting dalam rantai produksi kopi. Kegiatan perempuan dalam rantai produksi kopi sejak penanaman, pemangkasan, pemupukan, panen, pencucian, penjemuran, penyortiran dan penjualan.
“Petani perempuan juga pengelola keuangan rumah tangga sehingga penurunan produktivitas akan berdampak pada penurunan pendapatan sehingga menyulitkan perempuan,” jelasnya.
Selain itu, perempuan menjadi bekerja lebih keras di kebun untuk mitigasi perubahan iklim dengan meningkatkan perawatan kebun, menciptakan sumber-sumber pangan dan ekonomi keluarga dengan melakukan diversifikasi usaha pertanian, sehingga dampaknya pekerjaan perempuan akan bertambah. (ans)
What's Your Reaction?