Pemkab Bondowoso Gelar 14 Pelatihan untuk Tingkatkan Skill Tenaga Kerja
Bondowoso, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker) mengalokasikan dana dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2024 untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal.
Sebanyak 14 paket pelatihan telah dilakukan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja dan mempersiapkan mereka agar lebih siap memasuki dunia kerja.
Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp 1.750.000.000 yang akan digunakan untuk berbagai jenis pelatihan selama tahun 2024.
Kepala DPMPTSP Naker Bondowoso, Nunung Setianingsih menyatakan, pelatihan yang dilaksanakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.
“Pelatihan berbasis kompetensi ini penting untuk menjawab tantangan dunia industri yang membutuhkan tenaga kerja terampil,” ujar Nunung kepada Afederasi.com.
Ia menjelaskan, pelatihan yang disediakan beragam, mulai dari pelatihan teknis seperti las listrik dan sepeda motor hingga pelatihan kreatif seperti desain grafis dan roti-kue.
Pelatihan ini dirancang untuk masyarakat yang membutuhkan keterampilan tambahan, termasuk pengangguran dan pencari kerja.
Proses pendaftaran untuk mengikuti pelatihan ini dapat dilakukan secara online, dengan seleksi administrasi dan wawancara sebagai tahap utama.
Sertifikat yang diberikan setelah selesai mengikuti pelatihan berupa sertifikat daerah dan sertifikat nasional yang diakui oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dengan adanya sertifikat ini, diharapkan lulusan pelatihan dapat lebih mudah diterima di dunia usaha dan industri.
Waktu pelatihan bervariasi antara satu hingga dua bulan dan dilaksanakan di UPTD-Pelatihan Kerja Kabupaten Bondowoso.
Materi pelatihan disesuaikan dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian, dengan tujuan agar peserta benar-benar siap bekerja sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih.
Program ini juga diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga mampu membuka lapangan usaha sendiri.
Nunung menambahkan, pelatihan yang difasilitasi oleh DBHCHT ini dilakukan melalui prosedur yang sangat terstruktur.
Sebelum pelaksanaan, proses desk dilakukan dengan tim DBHCHT di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat untuk memastikan bahwa anggaran digunakan secara tepat dan efektif.
“Semua kegiatan ini sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kami pastikan anggaran ini digunakan seoptimal mungkin untuk memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga memperhatikan kebutuhan pasar kerja dalam memilih jenis pelatihan yang akan diberikan.
Beberapa jenis pelatihan yang disediakan seperti pelatihan TIK, desain grafis, dan barista, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor yang sedang berkembang.
Dalam hal ini, pelatihan berbasis teknologi dan kreativitas menjadi fokus utama untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mampu bersaing di era digital.
DPMPTSP Naker Bondowoso berharap agar program pelatihan ini dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan siap pakai.
Dengan pelatihan yang berfokus pada keahlian praktis dan pengembangan keterampilan, diharapkan para peserta dapat lebih mudah diterima oleh dunia usaha dan industri, bahkan memulai usaha sendiri.
“Kami optimistis bahwa melalui pelatihan ini, masyarakat Bondowoso dapat meningkatkan kualitas hidupnya melalui pekerjaan yang layak dan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki,”pungkasnya. (den)
What's Your Reaction?