Pemkab Blitar Gelar High Level Meeting TPID

Blitar, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar menggelar High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), bertempat di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN), Senin (24/10/2022).
Kegiatan yang mengusung tema "Sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Harga Pangan di Kabupaten Blitar” itu dibuka secara resmi oleh Bupati Blitar Rini Syarifah.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar Izul Marom, jajaran Forkopimda, asisten, staf ahli dan sejumlah kepala OPD Pemkab Blitar.
Bupati Rini Syarifah mengatakan, rapat tentang pengendalian Inflasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri,Tito Karnavian, menyebutkan bahwa tingkat inflasi Indonesia pada September 2022 sebesar 5,95%. Namun Indonesia saat ini masih bisa mempertahankan tingkat inflasi dibawah 6%.
"Kendati demikian kita semua wajib untuk mengantisipasi inflasi dan dampaknya. Untuk itu dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Blitar ini, kita semua harus menyamakan persepsi dan menindaklanjuti apa yang direkomendasikan dalam rapat secara virtual tadi pagi," jelas Bupati.
Lebih lanjut Ia menyampaikan, seperti yang ditekankan Mendagri bahwa kunci penanganan inflasi di Indonesia mesti serempak seperti penanganan Covid-19. Penanganan inflasi adalah agregat kerjasama pusat dan daerah seperti contoh saat menangani pandemi Covid-19.
"Untuk itu sekali lagi mari menyamakan persepsi guna mengendalikan inflasi dan dampaknya. Kiranya momentum Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2022, juga harus dijadikan sebagai sarana mendorong berkembangnya food estate serta pekarangan pangan lestari demi menjaga ketahanan pangan,"terang Bupati.
Diungkapkannya, Kabupaten Blitar merupakan sentra penghasil telur, daging ayam, padi, dan cabe. Inilah yang harus kita jaga produksinya. Bahkan kita tingkatkan kuantitas dan kualitasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Rini juga berpesan untuk berkomunikasi secara efektif dengan memberikan himbauan kepada masyarakat agar berbelanja secara bijak, tidak panik, dan over reaktif. Selain itu kita juga harus memastikan keterjangkauan harga yaitu melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), operasi pasar dan optimalisasi pemantauan harga dan stock komoditas pangan strategis secara berkala.
"Mari kita tetap menjaga sinergitas, kolaborasi bahkan melakukan inovasi berbasis digital guna menjaga ketahanan pangan," imbuhnya. (kmf/adv)
What's Your Reaction?






