Kuliah Ahad Subuh: Mahasiswa UMM Harus Miliki Jiwa Kepemimpinan yang Berkarakter 

06 May 2024 - 20:30
Kuliah Ahad Subuh: Mahasiswa UMM Harus Miliki Jiwa Kepemimpinan yang Berkarakter 
Wakil Rektor V Universitas Muhammadiyah Malang Prof.Dr..Tri Sulistyaningsih,Msi saat menjadi pembicara kuliah Ahad subuh di masjid Ar Fachrudin UMM, Minggu (05/05/2024). (Dwi Santoso/afederasi.com)

Malang, (afederasi.com) - Bagian Pengembangan al-Islam Kemuhammadiyahan (BP AIK) dan Mata kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan program Kuliah Ahad Subuh (KAS) untuk seluruh mahasiswa UMM.

Program ini merupakan kegiatan AIK non reguler yang rutin diadakan sejak tahun 2018 dan diisi dengan kajian keislaman.KAS tahun 2024 ini dilaksanakan selama enam kali pertemuan, yaitu pada tanggal 5, 12, 19, 26 Mei, 2, dan 9 Juni 2024.

Dengan waktu pelaksanaan dari pukul 03.00-06.00 WIB. Kegiatan diawali dengan salat Subuh berjamaah, dilanjutkan dengan kajian yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa UMM dari berbagai prodi yang sedang menempuh mata kuliah AIK II (Ibadah Muamalah) dan AIK IV (Islam dan IPTEKS).

Pada pertemuan pertama KAS yang diadakan  Wakil Rektor V Universitas Muhammadiyah Malang Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si. menjadi pembicara dan menyampaikan materi tentang membangun kepemimpinan berkarakter di Masjid AR Fachruddin UMM, Minggu (05/05/2024).

Memulai materinya, Prof. Tri mengajukan pertanyaan kepada para mahasiswa tentang perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan. Para peserta KAS pun antusias menjawab pertanyaan tersebut.

“Pemimpin itu patron. Ia melindungi, memberi dukungan dan memelihara hubungan. Sedangkan kepemimpinan merupakan tindakan yang merepresentasikan aktivitas pemimpin,” jelas tim pengembang Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah ini.

Prof. Tri juga menyebutkan bahwa al-Qur’an menyebut pemimpin dengan beberapa istilah, seperti khalifah (QS al-Baqarah : 30), ulil amri (QS. an-Nisa : 59), imam (QS. al-Furqan: 74), dan wali (QS. al-Maidah : 51 & 55). Dalam hadis, pemimpin juga disebut sebagai ra’i dan amir.

"Dimana Islam memberikan petunjuk kepada umat manusia dalam memilih pemimpin yang dapat dijadikan teladan," terangnya.

Prof. Tri yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Kesejahteraan (MKS), PWA Jatim ini mengatakan bahwa yang berhak menjadi pemimpin adalah mereka yang memiliki aqidah yang benar (aqidah salimah), memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas (ilmun wasiun), memiliki akhlak yang mulia (akhlaqul karimah), memiliki kecakapan manajerial dan administratif dalam mengatur berbagai urusan, memiliki passion untuk perubahan, dan memiliki keberanian untuk memutuskan.

"Dari berbagai tipe pemimpin yang ada maka kesuksesan pemimpin bergantung dengan diri masing-masing, sesuai seninya dan yang paling penting kembali kepada tuntunan Islam,” jelas Prof. Tri.

Prof. Tri juga berpesan kepada para mahasiswa untuk tidak menjadikan sistem kebut semalam (SKS) sebagai kebiasaan. “Itulah kepemimpinan. Latih dan manage diri dengan baik agar segala tujuan dapat dicapai,” tegas tim pengembang PDA Kabupaten Malang ini.

Lebih lanjut, Prof. Tri menjelaskan bahwa keberhasilan mahasiswa didasarkan pada hubungan antara empat faktor: kepribadian, interaksi sosial, prestasi akademik, dan karier. Beliau juga memberikan tips bagaimana mencapai keempat faktor tersebut.

Di akhir materinya, Prof. Tri berpesan kepada seluruh peserta KAS untuk selalu menjadikan akhlak Rasulullah sebagai teladan dalam memanage diri. 

Dia menekankan pentingnya kejujuran (siddiq), kecerdasan (fatanah), menyampaikan kebenaran (tabligh), dan amanah sebagai karakter dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. (san) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow