Kecamatan Mojo Paling Banyak Terdampak Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung
Pelaksanaan Pembangunan Tol Kediri - Tulungagung bakal terealisasi pada tahun 2023 ini. Kepastian tersebut diperkuat usai turunnya penlok pengadaan tanah
Kediri, (afederasi.com) - Pelaksanaan Pembangunan Tol Kediri - Tulungagung bakal terealisasi pada tahun 2023 ini. Kepastian tersebut diperkuat usai turunnya penetapan lokasi (penlok) pengadaan tanah pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Penlok proyek bernomor 590/15/011.1/2023 itu dikeluarkan Pemprov Jatim pada Rabu (4/1/2023) lalu.
Untuk wilayah Kabupaten Kediri sendiri, ada tiga kecamatan yang akan dilalui proyek tersebut, yakni Kecamatan Banyakan, Kecamatan Semen dan Kecamatan Mojo.
Di wilayah Kecamatan Banyakan akan ada tiga desa yang dilalui proyek ini, di antaranya Desa Maron, Desa Maron, Desa Manyaran dan Desa Tiron. Sedangkan Kecamatan Semen ada lima desa yang masuk proyek pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung, yakni Desa Semen, Desa Titik, Desa Bobang, Desa Puhrubuh dan Desa Sidomulyo.
Sementara itu, Kecamatan Mojo menjadi kecamatan dengan desa terbanyak yang akan dilalui proyek tol ini. Setidaknya ada 15 desa yang sudah masuk dalam list Penlok pembangunan tol Kediri-Tulungagung. Desa tersebut adalah Desa Petok, Desa Mondo, Desa Keniten, Desa Sukoanyar, Desa Surat, Desa Mojo, Desa Tambibendo, Desa Mlati, Desa Kraton, Desa Ploso, Desa Kedawung, Desa Maesan, Desa Kranding, Desa Ngadi serta Desa Ngetrep.
Perkiraan jangka waktu pembangunan sendiri rencananya akan dimulai di tahun 2023 ini dan ditargetkan selesai serta dapat beroperasi pada 2024 mendatang.
Melihat adanya pembangunan infrastruktur tersebut, Pemerintah Kabupaten Kediri menyambut baik. Bahkan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memfokuskan pembangunan infrastruktur penunjang untuk mempermudah akses dan mobilitas menuju tol Kediri-Tulungagung serta Bandara Kediri.
Hal itu disampaikan oleh Mohamad Solikin selaku Sekda Definitif Kabupaten Kediri. Ia menuturkan, adanya pembangunan bandara dan tol Kediri-Tulungagung akan membawa dampak signifikan bagi kota/kabupaten sekitar, terutama bagi Kabupaten Kediri yang wilayahnya menjadi lokasi pembangunan.
"Keberadaan proyek itu menjadi tantangan bagi pemerintah daerah pada 2023 ini untuk menyiapkan masyarakat supaya nantinya tidak hanya menjadi penonton," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023) siang.
Dia berharap adanya pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung ini bisa memberikan dampak positif dan manfaat bagi masyarakat di kabupaten Kediri.
"Karena kita ada dua proyek nasional bandara dan jalan tol, Mas Bupati meminta itu menjadi prioritas. Kita harus bisa menyambut, masyarakat jangan sampai tertinggal," tandasnya.
Adapun rencananya ada tiga wilayah yang akan dilewati oleh proyek tol Kediri-Tulungagung tersebut, di antaranya Kabupaten Kediri, Kota Kediri serta Kabupaten Tulungagung.
Dari data yang dihimpun, luas tanah yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung adalah ± 3.832.737,83 meter persegi. Dengan rincian, 1.995.211,43 meter persegi di Kabupaten Kediri, 765.097,62 meter persegi untuk wilayah Kota Kediri serta 1.072.428,78 meter persegi di lahan Kabupaten Tulungagung.(sya/dn)
What's Your Reaction?