BMKG Catat 25 Gempa Susulan, Pasca Gempa Cianjur
Cianjur, (afederasi.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 25 kali gempa susulan, pasca gempa utama di Kabupaten Cianjur pada senin (21/11/2022).
Gempa yang berpusat atau berepisentrum di darat sekitar 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur, atau 15 kilometer dari KotaSukabumi ini memiliki kedalaman atau Hiposentrum pada 10 kilometer di bawah permukaan bumi.
"Hingga sekarang [sekitar pukul 15.20 WIB], hasil monitoring BMKG menunjukkan 25 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4 dan terkecil 1,8," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers.
Dia pun mengimbau kepada para warga terdampak apabila ingin kembali masuk ke dalam bangunan agar memastikan dulu kerusakan atau retakan yang bisa berdampak pada kestabilan bangunan.
"Dan pastikan kerusakan atau retakan tidak terjadi, tidak membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," kata dia.
Sebelumnya, hingga pukul 14.00 WIB, BMKG mencatat ada 15 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 4,0. BMKG mencatat gempa tersebut berupa gempa dangkal yang guncangannya terasa di sejumlah wilayah di Jawa Barat, Banten, hingga DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah. BMKG pun melansir gempa tersebut tak berpotensi tsunami.
Sebagai informasi, BMKG mencatat gempa magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin siang itu dirasakan paling kuat di wilayah Cianjur (skala intensitas V-VI MMI). Kemudian, Garut dan Sukabumi IV - V MMI. Lalu Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah dengan skala intensitas III MMI.
Dwikorita juga mengimbau lereng-lereng yang rapuh usai gempa dikhawatirkan dapat memicu longsor dan banjir bandang jika hujan terjadi.
"Pada lereng-lereng yang sudah rapuh, retak-retak karena diguncang gempa, apabila hujan turun dikhawatirkan material-material yang terlepas, yang terguncang gempa ini dapat tersapu air hujan dan dapat memberikan dampak ikutan berupa longsor ataupun banjir bandang," katanya.
Ia meminta masyarakat untuk menjauhi lereng atau bantaran sungai ketika hujan terjadi.
"Kami mohon diwaspadai pula apabila hujan, mohon tidak di dekat lereng, atau menghindar dari bantaran sungai yang dikhawatirkan banjir bandang," katanya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 Lintang Selatan -107.05 Bujur Timur.
Sementara itu, Kapolres Cianjur Doni Hermawan menyatakan 46 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi pada hari ini.
Dia mengatakan itu merujuk data dari RSUD Kabupaten Cianjur. Sebanyak 100 orang lainnya mengalami luka dan dirawat di RSUD. (ans)
What's Your Reaction?